Sediakan terlebih dahulu sarana dan prasarana berikut ini:
- Tepung gaerut.
- Yuyu atau kepiting atau ketam yang masih hidup.
- Tali yang sudah dimantrai.
- Kurungan ayam dari bamboo kuning.
- Talam atau lengser.
- Baskom dengan kembang talon dan air.
- Tali dengan panjang secukupnya dilingkarkan, kemudian dicuci dalam baskom yang sudah ada kembang talon dan air, direndam kurang lebih 1 X 24 jam.
- Air dari rendaman tali tersebut kemudian diguyurkan ke kurungan ayam dengan cara memutar-mutar.
- Taburkan tepung gaerut di atas talam atau lengser secara merata penuh dan setipis mungkin kurang lebih ketebalan 1 cm.
- Kurungan ayam ditaruh dalam kamar dengan posisi miring seperti jebakan ayam.
- Lengser yang sudah penuh dengan tepung ditaruh ditepi kurungan atau sekitar kurungan.
- Yuyu atau ketam yang masih hidup ditali kemudian ditaruh ditengah kurungan ayam yang masih terbuka.
- Tali dibentuk sedemikian rupa sehingga seperti laso koboy atau seperti jeratan kuda dengan lobang ditengahnya.
- Tidak lupa di dalam kamar tersebut harus disediakan uang sebagai pemancing, jangan lupa uangnya harus ditaruh di dalam kotak jangan diklelerkan, biar seakan-akan masih tetap tersimpan dalam tempatnya.
- Kamar jebakan seyogyanya dikosongkan dari penghuni rumah, alias tidak ditiduri selama masang jebakan.
- Lampu kamar diharapkan yang redup, jangan terang benderang. Lebih baik yang berwarna merah.
Ret….jiret, ono tuyul mlebu jiret.*
Yu….yuyu dadio dolanan tuyul iku.
Rung….kurung isoho ngurung kang nyandung.
Pih……pih-pih delamak ketemu putih.
Lahaula walakuwata ilabillahi aliyil’adhiim.
*) Mantra tali sebelum dimasukan ke dalam baskom, dibaca sebanyak 7X tanpa napas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar